
Ini kisah tentang mimpi. Mimpi pertama, jatuh ke Harwan Panuju, lighting man Mati Bujang Tengah Malam yang kini tengah menyutradarai sebuah film. Impiannya cukup sederhana, namun seberharga impian jutaan Sheila Gank di mana pun berada, yaitu bertemu muka dengan Eross Candra.
Alhasil, satu persatu impian kita memang akan terwujud, seperti Mati Bujang menjadi film indie pertama yang di review oleh majalah Cinemags (begitu dirilis redaksi Cinemags), jadi simak liputan eksklusif Mati Bujang di majalah Cinemags edisi Juli depan. Tapi masih ada satu lagi impian besar dari seluruh tim produksi film Mati Bujang, yaitu melihat filmnya selesai di kerjakan. So, why everything so slow?
Benarkah lambat? Oh tentu tidak, kan jadwal premiere film ini sudah diumumkan, bakal diputar perdana di MP BOOKS POINT Jakarta pada 5 Agustus 2007. Bahkan mungkin sebelumnya, sejak tanggal 29 Juli hingga 3 Agustus akan diputar di ajang Jogja Asian Film Festival. Hari ini (4/7) kami mengirimkan copy dvd Mati Bujang untuk dikurasi oleh kepanitiaan JAFF.
Sebelum tanggal-tanggal pemutaran itu, video klip Mau Tak Mau, single milik Jagostu band yang menjadi soundtrack film ini akan dirilis terlebih dahulu pertengahan Juli nanti, bareng sama launching band dan albumnya.
Jadi, saat ini kami tengah mengurus legalisasi dari soundtrack dan turunannya yang akan dipasang di film Mati Bujang kepada pihak Sony-BMG. Selain dengan SONY-BMG kami juga tengah mengurus perijinan pemakaian single Hey-Satan milik grup Sigur Ross. Karena tentu saja, segala hal yang melekat dalam film ini, tidak asal pasang begitu saja, apalagi sekedar meminta ijin lewat lisan. Seluruh tim produksi belajar banyak dari kasus pencabutan piala citra terhadap film Ekskul, apalagi, sutradara film ini adalah sarjana hukum.
Mulai hari ini juga, film telah diserahkan kepada Giwang untuk memberikan original score. Mulanya, kami memberi full length duration film Mati Bujang kepadanya, dua hari kemudian, Giwang mengirim balik film setelah diisi beberapa sample scoring original buatannya. Dan setelah melakukan beberapakali pertemuan intensif, Giwang sepakat untuk mengerjakan scoring film ini. Sosok jebolan ISI yang jago memainkan berbagai alat musik ini sangat excited untuk terlibat menyelesaikan film ini.
Jadi, jika Amelia mengatakan 'Selamat bermimpi' kepada Armand. Sesungguhnya, untuk menyaksikan film ini bukan impian lagi. Karena kami bekerja keras, melakukan apapun dengan teliti untuk mewujudkan impian kami menyelesaikan film ini. Bukankah hanya orang dungu, yang berharap impiannya terwujud, padahal tak melakukan apapun sepanjang hari? (RED)
- Impian lainnya adalah Kelik yang sukses bertemu dengan Ladya Cheryl, saat syuting klip soundtrack dilakukan :)
2 comments:
gimana bisa nonton buat yabg yelat kayak gw??? pengen onton asli...
apalagi yang maennya eross
pengen nonton... susah cari Dvdnya... (ato malah ga ada?)
yang bisa bantuin please contact me...
Post a Comment