
Ini kisah dibelakang layar...
Tentang mengapa film MATI BUJANG TENGAH MALAM belum bisa dirilis setelah syuting kelar Maret lalu. Memasuki bulan ketiga dan MBTM masih diproses di komputer editing, benarkah terjadi kemoloran dari jadwal? Jawabnya, tentu TIDAK! Bukan karena directornya perfeksionis, bukan karena kami malas menyelesaikan, tapi memang, kami berhati-hati dan sangat teliti demi kesempurnaan.
Jadi, sebelum menyimak filmnya nanti, mari kita sedikit berbagi kisah-kisah di belakang layar. Yang pertama, sampai hari ini, kami masih saja tertawa sendiri bila mengingat masa-masa syuting, terutama ketika aktor yang satu ini, ARY BUDI PRASETYO menjalani masa syuting.

Ary pRas dan kompatriotnya, Ison Desi, hadir di studio Zerosith pada hari terakhir syuting untuk mengambil gambar mereka berdua, yang pertama maju tentu Ary Pras. Dialog dalam naskah hanya beberapa patah kata, adegannya langsung head to head dengan Eross Chandra. Take dimulai pukul 10 malam dan selesai dua jam kemudian! Jika Anda pernah membuka friendster Ary Pras (http://www.friendster.com/35296336) anda akan menemukan tagline berikut: ARI BUDY PRASETYO: JURNALIS YANG MENULIS LEBIH CEPAT DARI BAYANGANNYA SENDIRI!
Jangan muntah, tagline itu disadur Ary Pras dari tagline terkenal seri komik koboy LUCKY LUKE. Dan tagline itu mungkin ampuh buat mengejar deadline tulisan kala Minggu Pagi, koran yang diasuhnya terbit. Di lokasi syuting, sang AKTOR gagal BERAKTING LEBIH CEPAT DARI BAYANGANNYA SENDIRI, beliau mencatat 18 kali take ulang! hehehe... Two thumbs up buat semangat beliau. Buktinya, selesai syuting MBTM, Ary Pras ditawari main film lagi di sebuah produksi independen milik Jogja View.
Usai syuting, sebenarnya kami melakukan penjadwalan untuk sesi foto khusus dengan Eross Candra demi kepentingan promosi, pembuatan poster dan pernik merchandise lain MBTM. Di daulat menjadi fotografer dan desainer posternya kelak adalah Raymond Albion, lulusan MSD ini adalah desainer cover-cover kaset band-band terkenal di Jakarta. Sayangnya, usai syuting MBTM kelar, Eross keburu pergi ke salon dan memotong rambutnya pendek sekali. Kini, jadwal foto itu kami susun ulang, menunggu tumbuhnya rambut sang gitaris Sheila on 7 itu.
Memasuki tiga bulan penantian, percayalah kami akan menyajikan film MBTM sesempurna mungkin. Dengan hati kami menyelesaikannya, kami bukan filmmaker yang membuat film lebih cepat dari bayangannya sendiri. Kami adalah laki-laki yang dikhianati perempuan lebih cepat dari bayangannya sendiri, begitu kata Hasim Fatoni (mantan Marketing Director film-film Nugross) ini kini berdomisili di Solo.

Sekali lagi kami posting wajah Harwan Panuju karena adik-adik asuhannya di Marching Band yang ditinggalkannya untuk terjun di dunia film membanggakannya sekarang, juga muka Hasim karena dirinya telah meninggalkan kami ke Solo. Diatas adalah foto keduanya saat mengadu nasib untuk casting sinetron. Karena keduanya akhirnya jadi tim produksi MBTM, sudah ketauan kan kalo castingnya gagal?
Sampai ketemu di kabar berikutnya, dari ruang editing!
SEMANGAT!
No comments:
Post a Comment